Madiun,– MATARAMANTODAY.com
Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun melaksanakan kegiatan konseling kelompok
sebagai bagian dari program rehabilitasi pemasyarakatan yang diikuti oleh 80
orang warga binaan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Adi Sujatno dan
difasilitasi oleh tim dari Yayasan Bambu Nusantara selaku mitra pelaksana
program, Rabu (1/10).
Konseling kelompok merupakan
salah satu metode penting dalam proses rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk
membentuk kesadaran diri, meningkatkan keterbukaan, serta memperkuat dukungan
emosional antar warga binaan.
Melalui pendekatan kelompok,
warga binaan diajak untuk mengenali dan mengatasi permasalahan perilaku serta
membangun komitmen untuk berubah.
Kepala Lapas Pemuda Madiun,
Wahyu Susetyo, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini yang dianggap
selaras dengan semangat pemasyarakatan modern.
“Kami sangat mendukung penuh
pelaksanaan konseling kelompok ini. Program rehabilitasi harus menyentuh aspek
psikologis dan emosional warga binaan, karena dari sanalah proses pemulihan
yang sejati bermula,” ungkap Wahyu.
Kepala Seksi Bimbingan
Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik), Setyawan Nugroho Endiyanto, menambahkan
bahwa konseling kelompok menjadi sarana penting dalam menciptakan lingkungan
pembinaan yang sehat dan produktif.
“Konseling kelompok menjadi
ruang yang aman bagi warga binaan untuk saling terbuka dan mendukung satu sama
lain. Ini bukan hanya tentang berbagi cerita, tetapi juga proses pembelajaran
sosial yang membentuk kesadaran kolektif,” ujarnya.
Tim dari Yayasan Bambu
Nusantara menjelaskan bahwa pendekatan konseling kelompok yang digunakan
didasarkan pada metode psikososial, dengan penekanan pada kejujuran, empati,
dan tanggung jawab personal. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu warga
binaan memahami diri mereka lebih dalam dan membekali mereka dengan
keterampilan hidup yang dibutuhkan pasca pembebasan nanti.
Kegiatan konseling kelompok
akan berlangsung secara berkala sebagai bagian dari keseluruhan program
rehabilitasi yang diimplementasikan di Lapas Pemuda Madiun. Ini merupakan wujud
nyata komitmen pemasyarakatan dalam menciptakan pembinaan yang tidak hanya
bersifat administratif, tetapi juga menyentuh aspek mental, sosial, dan
spiritual warga binaan. (YAHYA)
Posting Komentar